1. Pengertian
Obat
Obat
ialah semua bahan tunggal/campuran yang dipergunakan oleh semua makhluk untuk
bagian dalam maupun luar, guna mencegah, meringankan ataupun menyembuhkan
penyakit.
Menurut
undang-undang yang dimaksud obat ialah suatu bahan atau bahan-bahan yang
dimaksudkan untuk dipergunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan
badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, untuk memperelok badan atau bagian
badan manusia.
Ciprofloxacin
adalah antibiotik yang berasal dari golongan Fluoroquinolon. Ciprofloxacin
diindikasi untuk pengobatan infeksi saluran kemih oleh kuman – kuman yang multi
resisten dan Pseudomonas Auroginosa.
2. A.
Nama Generik (CIPROFLOXACIN 500 mg)
B.
Nama Dagang
(Bacquinor,
Baycip, Bernoflox, Ciflox, Cifloxin, Ciloxan, Ciprinol, Cipro, Cipro I.V.,
Cipro XL, Cipro XR, Ciprobay, Ciprocinol, Ciprodar, Cipromycin, Ciproquinol,
Ciproxan, Ciproxin, Flociprin, Floxin, Ocuflox, Proquin XR, Septicide,
Velomonit).
3.
Indikasi
Untuk
mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap
ciprofloxacin, antara lain pada :
- Saluran kemih termasuk prostatitis.
- Uretritis dan serpisitis gonore.
- Saluran cerna, termasuk demam thyfoid dan parathyfoid.
- Saluran nafas, kecuali pneumonia dan streptococus.
- Kulit dan jaringan lunak.
- Tulang dan sendi
4. Mekanisme
Kerja Obat
Ciprofloxacin
adalah antibakteri golongan fluoroquinolon dengan spektrum luas, bekerja
sebagai bakterisid terhadap enterobakteriaceae, Pseudomonas aeruginosa,
Haemophylus dan Neisseria spp. Juga terhadap bakteri Staphylococcus dan
beberapa bakteri gram positif.
Ciprofloxacin bekerja dengan cara menghambat subunit A pada DNA-gyrase
(topoisomerase) yang merupakan bagian esensial dalam proses sintesa DNA
bakteri. Karena mekanisme kerjanya yang spesifik, maka tidak terjadi resistensi
paralel dengan antibiotika lain yang bukan golongan kuinolon karboksilat. Oleh karena itu obat ini juga sangat
efektif untuk kuman yang sudah resisten terhadap obat antibiotika lain seperti
Amino-glikosida, Penisilin, Sefalosporin dan Tetrasiklin.
5. Kontra Indikasi
·
Penderita
yang hipersensitivitas terhadap siprofloksasin dan derivat quinolone lainnya
·
Tidak
dianjurkan pada wanita hamil atau menyusui,anak-anak pada masa
pertumbuhan,karena pemberian dalam waktu yang lama dapat menghambat pertumbuhan
tulang rawan.
·
Hati-hati
bila digunakan pada penderita usia lanjut
·
Pada
penderita epilepsi dan penderita yang pernah mendapat gangguan SSP hanya
digunakan bila manfaatnya lebih besar dibandingkan denag risiko efek
sampingnya.
6. Dosis Obat
Dosis Oral
- Infeksi ringan / sedang saluran
kemih : 2 x 250 mg sehari.
- Infeksi berat saluran kemih : 2
x 500 mg sehari. - Infeksi ringan / sedang saluran nafas, tulang, sendi,
kulit, jaringan lunak : 2 x 250 - 500 mg sehari.
- Infeksi berat saluran nafas,
tulang, sendi, kulit, jaringan lunak : 2 x 500 – 750 mg sehari.
- Prostatitis kronis : 2 x 500
mg. - Infeksi saluran cerna : 2 x 500 mg sehari.
- Gonorrhoea akut : 250 mg dosis
tunggal.
- Osteomielitis akut : dosis
tidak kurang dari 2 x 750 mg sehari. Lama pengobatan tergantung beratnya
infeksi, kemajuan klinis dan bakteriologis. Untuk infeksi akut, lama
pengobatan biasanya 5 – 10 hari. Pada umumnya pengobatan harus diteruskan
sampai minimal 3 hari setelah gejala klinis hilang.
- Dosis pada penggunaan fungsi
ginjal : Bila bersihan kreatinin kurang dari 20 ml/menit, maka dosis normal
hanya diberikan 1 kali sehari atau jika diberikan 2 kali sehari, dosis
harus dikurangi separuhnya.
Dosis Infus
Ciprofloxacin
infus harus diberikan secara infus intravena lambat dalam waktu lebih dari 60
menit.
Infeksi ginjal tanpa komplikasi dan infeksi saluran kemih bagian atas dan bawah
: 2 x 100 mg sehari.
Infeksi lain : 2 x 200 mg sehari.
Gonorrhea akut dan sistitis akut tanpa komplikasi pada wanita : infus tunggal
100 mg.
Larutan infus dapat diberikan baik secara langsung atau setelah dicampur dengan
larutan infus lain. Larutan infus ciprofloxacin cocok dengan larutan natrium
klorida 0,9%, dextrose 5%, air steril untuk injeksi, dextrose 10%, dextrose 5%
dan natrium klorida 0,225%, dextrose 5% dan sodium klorida 0,45%, ringer
laktat. Larutan infus ciprofloxacin tidak cocok dengan larutan asam amino dan
sodium bikarbonat.
7. Efek Samping
- Efek pada saluran cerna : mual, muntah, diare, sakit
abdominal, stomatitis dan dyspepsia.
- Efek pada susunan syaraf pusat : sakit kepala, depresi, halusinasi psikosis,
pusing-pusing, gelisah, gemetar, mengantuk, insomnia, mimpi buruk dan gangguan
penglihatan.
- Efek pada kulit, karena reaksi hipersensitif seperti rash, pruritus.
- Efek pada darah : eosinofilia, leukositopenia, leukositosis, anemia.
- Efek pada nilai laboratorium / deposit urine.
Kadar transaminase dan alkali fosfatase dalam darah mungkin meningkat untuk
sementara; ikterus kolestatik dapat terjadi terutama pada pasien yang pernah
mengalami kelainan hati, peningkatan kadar urea, kreatinin dan bilirubin darah
secara transien; hiperglikemia pada kasus tertentu terjadi kristaluria dan
hematuria.
8. Rumus Bangun
Nama Kimia : 1 – cyclopropyl-6 fluoro1,4 dihydro- 4-
oxo-7- (1 piperazinyl)-3-quinoline carboxylic acid
Rumus Molekul :
C17H18FN3O3
9. 5Konversi Dosis Ke Hewan Coba
Mencit
Dimisalkan:
Mencit = 21 gram
Obat = 500 mg
FK = 0,0026
Dosis obat = 500 mg x 0,0026 = 1,3
Dosis Mencit =
Marmut
Dimisalkan:
Marmut
= 0,031 gram
Obat
= 500 mgm
FK = 0,031
Dosis
obat = 500 mg x 0,031
= 15,5 mg
Dosis
marmut =
mg
Tikus
Dimisalkan
Tikus = 100 gram
Obat = 500 mg
FK = 0,018
Dosis Obat = 500 mg x 0,018 = 9 mg
Dosis Tikus =
Kelinci
Dimisalkan
Kelinci = 0,07
Obat = 500 mg
FK = 0,07
Dosis Obat = 500 mg x 0,07 = 35 mg
Dosis Kelinci =